Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
Merauke - Distrik Sota di Merauke adalah titik paling timur Indonesia. Di distrik ini, ada taman cantik yang memiliki tugu perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Anda pun bisa berdiri satu kaki di Indonesia, satu kaki di Papua Nugini. Unik!
Sebelum menuju tugu perbatasan tersebut, Anda bakal menemui Tugu Kembaran Sabang-Merauke, untuk menandai titik paling barat dan paling timur Indonesia. Seperti saat detikTravel mengunjungi Distrik Sota yang berjarak sekitar 1 jam dari Kota Merauke beberapa waktu silam.
Tugu kembaran Sabang-Merauke ini memang disebut sebagai simbol titik paling timur. Tugu ini memiliki prasastri yang bertuliskan 'Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Kita Tanah Air Pasti Jaya Untuk S'lama-lamanya Indonesia Pusaka Indonesia Tercinta Nusa Bangsa dan Bahasa Kita Bela Bersama.'
Selanjutnya, sekitar 30 menit dari sana, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Taman Perbatasan MM 13 atau Taman Merah Putih. Sengaja dinamakan demikian karena warna merah putih menjadi warna dominan yang menghias taman rindang ini. Inilah benar-benar batas Indonesia dan Papua Nugini.
Buktinya, sebelum memasuki tamannya terdapat gapura bertuliskan 'Good Bye And See You Again Another Day'. Kemudian, Taman Merah Putih jaraknya tinggal beberapa ratus meter saja.
Untuk menuju tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Anda harus berjalan kaki melewati semak belukar. Siap-siap dibuat terkejut, karena ternyata tugu perbatasannya hanya berupa batu kecil berukuran setengah meter dan bertuliskan 23,8. Angka 23,8 menandakan tanggal dan bulan ditandai titik akhir batas timur Indonesia oleh tim survei dari Indonesia dan Australia pada tahun 1967. Inilah tugu perbatasan bagian timur Indonesia yang sebenarnya!
Setelah tugu yang hanya batu kecil tersebut, selanjutnya adalah tanah Papua Nugini. Tinggal loncat, hap! Selamat Anda sudah menginjakan kaki di Papua Nugini. Atau mau coba, meletakan satu kaki di Indonesia dan satu kaki di Papua Nugini?
Tapi sejauh mata memandang, hanya ada semak belukar, rumah semut yang tingginya dua meter dan ilalang saja. Pemukiman terdekat adalah Desa Wereafere yang dihuni oleh orang asli Papua Nugini dan berjarak 15 km dari tugu perbatasan itu.
Tak masalah, Anda juga bisa bertemu orang-orang dari Papua Nugini yang lalu lalang di sana. Ketika berpapasan, mereka biasanya akan berucap 'good day' kepada Anda.
Taman MM 13 atau Taman Merah Putih ini sendiri cukup cantik. Ada lahan parkir, toko suvenir dan rumah makan. Yang unik, seluruh bangunan di sana dicat berwarna merah putih dan terdapat banyak kata-kata yang membangkitkan jiwa nasionalisme. Beberapa di antaranya seperti 'Untukmu Indonesia, Cintaku Tak Terbatas'.
Taman ini ternyata dirawat oleh Ipda Ma'ruf Suroto, seorang polisi yang sudah bertugas sejak tahun 1993 di Distrik Sota. Pada tahun 2005, dirinya tergugah untuk membenahi taman yang dulunya hanya semak belukar dan tidak dirawat.
Atas hasil jerih payahnya, taman ini sudah terkenal sebagai destinasi wisata. Banyak masyarakat setempat yang berlibur ke sana untuk bersantai di tamannya yang teduh, melihat rumah semut dari dekat dan pasti merasakan suasana di ujung timur Indonesia ini. Terima kasih Pak!
Anda bisa menuju Distrik Sota dari Merauke dengan menggunakan mobil. Pemandu wisata di sana adalah Ipda Ma'ruf Suroto sendiri dan tidak ada patokan harga tiket masuknya, alias secara sukarela.
Taman yang cantik, sebagai batas timur Indonesia dan gerbang masuk masyarakat Papua Nugini ke Indonesia. (detik.com)
Foto perbatasan Indonesia - Papua Nugini
Bagikan kalau menurut anda bermanfaat
BACA JUGA..