Perancis Siap Bantu Kelanjutan Rel Kereta Api Banda Aceh - Medan
BANDA ACEH- Pemerintah Perancis menyatakan siap membantu kelanjutan penyelesaian pembangunan proyek rel kereta api Aceh dari Banda Aceh hingga perbatasan Sumatera Utara (Sumut). Pada masa rehab-rekon pasca tsunami tahun 2008 lalu, negara Perancis pernah membantu Aceh menyusun studi kelayakan pembangunan rel kereta yang menghubungkan antar dua provinsi tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Me Corinne Breuze, pada pertemuan dengan sejumlah Kepala SKPA di ruang pertemuan Badan Investasi Promosi Aceh, Kamis (27/11) malam. Dalam pertemuan itu, Duta Besar Perancis, Me Corine Breuze, didampingi pejabat kedutaan dan kalangan pengusaha Perancis mengatakan, siap membantu pendanan pembangunan perkeretaapian di Aceh dengan pinjaman lunak dari sejumlah bank di Perancis.
Dubes Perancis itu mengatakan, kedatangannya kali ini bersama rombongan pengusaha dari Perancis. Diantaranya, Maurice Dres Alstom yang bergerak bidang transportasi dan komunikasi, M Jacques Raebaudo Velcan Iithabi Hydropower yang menguasai bisnis energi dan infrastruktur, M Alain Symoens In Vivo seorang pengusaha bidang agroindustri, M Patrice Brun dari pengusaha bidang transportasi dan pembangunan air dan M Armand Stein Meyer Tauzia, pengusaha bidang perhotelan.
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Ir Iskandar yang didampingi Kadishubkomintel Aceh Ir Rizal Aswandi menjelaskan, hingga akhir tahun 2014, pembangunan rel kereta api Aceh telah memasuki babak baru. Setelah Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah menerbitkan Pergub Nomor 58 tahun 2014, tanggal 30 September 2014 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Aceh, komunikasi Pemerintah Aceh dengan Dirjen Perkeretaapian pusat menjadi lebih mudah.
Dirjen Perkeretaapian pusat, kata Rizal Aswadi, saat ini sudah memberikan dukungan penuh pembangunan proyek kereta api Aceh, yang sejalan dengan program Presiden Jokowi-JK untuk memaksimalkan kembali pembangunan rel kereta api trans Sumatera. Mulai tahun depan, kata Rizal, alokasi anggaran untuk pembangunan rel kereta api Aceh menjadi lebih besar. Tahun sebelumnya, kata Rizal, besar alokasi dana berkisar Rp 50 - Rp 90 miliar per tahun, dan tahun depan nilainya ditingkatkan menjadi Rp 400 miliar. Anggaran sebesar itu, akan digunakan untuk biaya pembebasan tanah dan pembangunan badan jalan rel kereta api pada tanah yang telah dibebaskan.
sumber : serambi indonesia
Bagikan kalau menurut anda bermanfaat
BACA JUGA..